Sawahlunto – Puluhan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang berasal dari berbagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta Penjaga Museum dan Juru Pelihara Cagar Budaya di Kabupaten Limapuluh Kota melakukan kegiatan Studi Budaya ke Kota Sawahlunto, Rabu dan Kamis (26-27/11/2025).
Kunjungan yang bertajuk “Two Day Trip” ini mengunjungi Museum Ransum, Museum Kereta Api dan Museum Lubang Tambang Soero ini dipimpin oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Limapuluh Kota Alfian dan Kepala Bidang Kebudayaan Ali Hasan.
Studi budaya ke Kota Sawahlunto dilakukan karena Kota Sawahlunto telah ditetapkan oleh Badan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) melalui UNESCO sebagai situs warisan dunia melalui sejarah perjalanan tambang batubara Ombilin Sawahlunto era kolonial Belanda.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Limapuluh Kota Alfian mengungkapkan terimakasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kota Sawahlunto yang telah menerima kunjungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Limapuluh Kota. Ia menilai saat ini Provinsi Sumatera Barat sangat banyak tempat-tempat bersejarah yang tidak kalah dengan provinsi lain, salah satunya Kota Sawahlunto.
“Kita mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kota Sawahlunto yang telah menerima kunjungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Limapuluh Kota”, ungkapnya.
Ia juga menyampaikan kegiatan Studi Budaya ini dilakukan guna meningkatkan sumber daya manusia dalam pengelolaan museum, cagar budaya maupun dalam proses belajar mengajar terhadap guru-guru IPS.
“Studi budaya ini diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia dalam pengelolaan museum, cagar budaya maupun dalam proses belajar mengajar terhadap guru-guru IPS”, ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut para peserta mengunjungi Museum Gudang Ramsoem. Di lokasi ini rombongan mempelajari sejarah pengelolaan logistik dan kebutuhan hidup para pekerja tambang pada masa kolonial. Hari kedua, peserta mengunjungi museum kereta api Sawahlunto dan museum tambang soero. (Ikhlasul Ihsan)
Feedback