Sarilamak, -
Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota melalui Dinas Pendidikan dan Kebubudayaan sukses menggelar event tahunan Pekan Budaya Kabupaten Limapuluh Kota selama 5 hari berturt-turut. Event sebagai ajang pelestarian adat dan budaya Limapuluh Kota itu dimulai dari Senin (1/7) dan ditutup pada Jumat (5/7) malam. Selama lima hari pelaksanaan Pekan Pudaya, ditampilkan berbagai kesenian tradisional, kuliner, dan lomba-lomba yang berkaitan dengan adat kebudayaan Limapuluh Kota serta pameran yang diikuti instansi pemerintahan, BUMD dan swasta.
Saat penutupan Pekan Budaya pada Jumat malam, dihadiri ribuan masyarakat. Ruang Terbuka Hijau Mahkota Berlian sebagai lokasi Pekan budaya 2024, tumpah ruah oleh pengunjung. Meski dalam suasana gerimis, tidak menyurutkan animo masyarakat untuk menyaksikan semaraknya event tahunan tersebut.
Penanggung Jawab Pekan Budaya Kabupaten Limapuluh Kota 2024 sekaligus Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Afri Efendi merasakan besarnya minat masyarakat untuk mengikuti berbagai cabang festival dan lomba selama pekan budaya dilaksanakan.
“Peserta Pekan Budaya tahun ini merupakan utusan Kecamatan, utusan Nagari, utusan sekolah dari SD, SMP dan SMA. Kemudian peserta merupakan sanggar, kelompok dan grup seni kebudayaan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota. Alhamdulillah, animo masyarakat pun sangat tinggi untuk menyaksikan Pekan Budaya ini,”ujar Afri Efendi usai penutupan Pekan Budaya 2024.
Lima hari Pekan Budaya, ujarnya, ada 9 item kegiatan yang digelar. Yaitu Pawai Budaya utusan 13 Kecamatan, Festival Randai yang diikuti oleh 12 grup, Lomba Tari Minang Kreasi diikuti 22 sanggar tari, Lomba Qhasidah Rebana diikuti 13 grup, Lomba Talempong Pacik diikuti 14 utusan SMP dan SMA.
Kemudian, Lomba Baju Kuruang Basiba Tradisi diikuti 30 peserta, Lomba Baju Kuruang Basiba Modifikasi diikuti 27 peserta. Lomba Lagu Pop Minang diikuti 22 peserta. Lomba Bercerita Legenda Minangkabau oleh 37 peserta utusan dari koordinator wilayah SD masing-masing kecamatan dan terkhair Pameran Stand berjumlah 32 stand yang diikuti oleh dinas, instansi vertikal, BUMN, BUMD serta swasta.
Sementara, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuak Bandaro Rajo dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan Pekan Budaya bukan sekedar pergelaran yang muncul tiba-tiba saja. Melainkan implementasi dari penjabaran visi misi daerah. Yaitu Mewujudkan Limapuluh Kota yang Madani, Beradat dan Berbudaya dalam Kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
“Ternyata masih banyak potensi adat, tradisi dan kebudayaan Kabupaten Limapuluh Kota yang tersembunyi. Pekan budaya ini adalah wadahnya untuk menonjolkan, melestarikan tradisi adat dan budaya Kabupaten Limapuluh Kota,”ujar Safaruddin.
Bupati juga mendorong masing-masing nagari untuk melaksanakan event-event yang berkaitan adat dan budaya ditingkat nagari. Sehingga, potensi adat dan budaya yang ada di nagari terlestarikan dan bisa diketahui luas oleh masyarakat.
Safaruddin Datuak Bandaro Rajo juga menyinggung tingginya animo masyarakat untuk menyaksikan event Pekan Budaya Kabupaten Limapuluh Kota sehingga berdampak pada UMKM masyarakat sekitar lokasi ruang Terbuka Hijau Mahkota Berlian terutama terhadap usaha kuliner. Bupati memperkirakan, selama 5 hari Pekan Budaya, ada perputaran uang Miliaran Rupiah.
“UMKM jadi hidup, dagangan masyarakat laris terjual. Ada transaksi, jual beli dan diperkirakan perputaran uang mencapai Miliaran Rupiah,”ujar politisi senior Golkar tersebut.
Sedangkan, Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra berharap dengan adanya Pekan Budaya bisa melestarikan tradisi, adat dan budaya masyarakat Limapuluh Kota. “Wajib bagi kita semua untuk melestarikan adat dan budaya. Inilah tujuan dari Pekan Budaya. Jadikan juga pekan budaya tahun ini sebagai evaluasi untuk pelaksaan pekan budaya tahun berikutnya,”ujar Deni Asra. (Relis)
Feedback